SINTERKLAS
Sinterklas (dalam bahasa lain juga dikenal dengan nama Santa
Klaus, Santo Nikolas, Santo Nick, Bapak
Natal, Kris Kringle, Santy, atau Santa)
adalah tokoh dalam berbagai budaya yang menceritakan tentang seorang yang
memberikan hadiah kepada anak-anak, khususnya pada Hari Natal.
Santa berasal dari tokoh dalam
cerita rakyat di Eropa yang berasal dari tokoh Nikolas dari Myra, adalah orang Yunani
kelahiran Asia Minor pada abad ketiga masehi di kota Patara (Lycia et
Pamphylia), kota pelabuhan di Laut Mediterania, dan tinggal di Myra, Lycia
(sekarang bagian dari Demre, Turki). Ia adalah anak tunggal dari keluarga
Kristen yang berkecukupan bernama Epiphanius (Ἐπιφάνιος) dan Johanna (Ἰωάννα) atau Theophanes (Θεοφάνης) dan Nonna (Νόννα) menurut
versi lain. Nikolas adalah seorang uskup yang memberikan
hadiah kepada orang-orang miskin.
Tokoh Santa kemudian menjadi bagian
penting dari tradisi Natal di dunia barat dan juga di Amerika Latin, Jepang dan bagian lain di Asia Timur.
Hari Sinterklas dirayakan di seluruh
dunia setiap tanggal 6 Desember.
Asal
Dari
Kristen kuno
Santo Nikolas
dari Myra adalah inspirasi utama untuk figur orang Kristen tentang Sinterklas. Dia adalah uskup
Myra
di Lycia pada abad ke 4. Nikolas terkenal
untuk kebaikannya memberi hadiah kepada orang miskin. Dia sangat religius dari
awal umurnya dan mencurahkan hidupnya untuk Kristen. Di Eropa
(lebih tepatnya di Belanda, Belgia, Austria dan Jerman) dia digambarkan sebagai uskup
yang berjanggut dengan jubah resmi. Relik dari Santo Nikolas
dikirim ke Bari di Italia selatan oleh beberapa pedagang Italia; sebuah basilika dibangun tahun 1087 untuk memberi
mereka rumah dan menjadi daerah ziarah.
Santo Nikolas menjadi dirujuk oleh
orang banyak sebagai Santo pelindung
bagi pelaut, pedagang, pemanah, anak-anak, tuna susila, ahli obat, pengacara,
pegadaian, tahanan, kota Amsterdam dan Rusia.
Di Yunani, Santo Nikolas adalah pengganti untuk Santo
Basil (Agios Vasilis dalam Bahasa Yunani), seorang uskup pada abad ke
4 dari Caesarea. Bagian utara Belanda dan beberapa desa di Flanders, Belgia, merayakan seorang figur
yang agak mirip, Sint-Maarten (Santo Martin dari Tours).[1]
Cerita
rakyat Jerman
Odin,
sang pengembara.
Menurut konversi orang Jerman dalam
Kristen, pada cerita rakyat Jerman terdapat kisah tentang Dewa Odin
(Wodan), yang setiap tahun, pada masa perayaan Yule,
melakukan pesta perburuan yang dibimbing oleh dewa-dewa dan prajurit yang mati
dalam dunianya. Anak-anak akan menaruh sepatunya, diisi oleh wortel, jerami atau gula,
di dekat cerobong asap untuk kuda terbang Odin,
Sleipnir,
agar kuda itu memakannya. Odin lalu akan memberi hadiah anak-anak itu untuk
kebaikannya dengan mengganti makanan Sleipnir dengan hadiah atau permen [Siefker, chap. 9, esp. 171-173].
Praktek ini masih ada di Jerman,
Belgia dan Belanda setelah adopsi kekristenan dan kemudian digabungkan dengan
perayaan Santo Nikolas. Anak-anak masih menaruh jerami mengisi sepatu di
cerobong asap setiap malam musim dingin, dan Santo Nikolas memberi mereka
hadiah permen dan hadiah-hadiah. Kemunculan Odin cukup mirip dengan Santo
Nikolas, digambarkan sebagai orang tua yang misterius dengan janggut.
Praktek ini lalu muncul di Amerika Serikat melalui koloni Belanda di New Amsterdam lebih dulu sebelum serangan
Inggris pada abad ke 17, dan berevolusi menjadi menggantung kaus kaki atau kaus
kaki natal di dekat cerobong asap. Banyak daerah di Austria dan bekas daerah
Italia yang direbut Austria-Hongaria, (Friuli, kota Trieste) anak-anak memberi permen dan
hadiah pada hari Santo Nikolas (San Niccolò dalam Bahasa Italia), menurut
kalender Katolik, pada tanggal 6 Desember.
Cerita rakyat lain, berdasarkan dari
suku Indo-Jerman, terdapat cerita bahwa ada orang suci (kadang-kadang Santo
Nikolas) dan setan (kadang-kadang Krampus,
atau troll). Laki-laki muda memakai baju sebagai
Krampus masih ada dalam perayaan hari Santo Nikolas di Kärnten (Austria
Selatan) dan Carnia (Italia timur laut). Cerita itu menyatakan bahwa sebuah daratan
diserang teror oleh seorang monster yang pada saat malam hari melata masuk ke
cerobong asap dan membunuh anak-anak ([[mengeluarkan isi perut mereka atau
menyimpan mereka untuk dimakan nanti). Orang suci itu mencari setan itu, dan
menipunya dengan borgol yang diberkati (dalam beberapa versi
borgol yang sama untuk memenjarakan Yesus, dalam versi lain
borgol itu adalah yang digunakan untuk menahan Santo Petrus atau Paulus dari Tarsus);
setan itu terperangkap dan terpaksa untuk mengikuti perintah sang orang suci.
Orang Suci itu menyuruhnya untuk pergi ke setiap rumah dan membuat perubahan,
dengan memberikan hadiah kepada anak-anak. Orang suci itu juga membuatnya
melakukan hal ini setiap tahun, atau sang setan sangat muak dengan melakukan
hal baik dan memilih untuk kembali ke Neraka.
Cerita
Rakyat Belanda
Di Belanda, Santo Nikolas (lebih sering
disebut "De Goede Sint" ) dibantu oleh seorang budak,
yang disebut Zwarte Piet
("Piet Hitam"). Beberapa kisah melukiskan Zwarte Piet memukul anak
nakal dengan tongkat atau memasukan mereka ke dalam karung dan membawa mereka
ke Spanyol. Beberapa berpendapat legenda Zwarte Piet menjadi rasis karena itu
merujuk kalau Santo Nikolas menggunakan budak Afrika bekerja untuknya dalam hari sebelum pakjesavond
(5 Desember — hari saat kado dibuka),
meskipun “Zwarte Pieten tidak digambarkan sebagai budak sekarang.
Pit hitam, teman sinterklas di Belanda
Zwarte Piet yang berterima kasih
tidak tau harus kemana, dimana dia terpisah dari rekannya dan tidak ada
pekerjaan untuk membantu dirinya, dan akhirnya Santo Nikolas menawarkannya
pekerjaan. Beberapa mengatakan kalau dia menulis daftar hal yang diingini oleh
anak-anak, yang lain mengatakan kalau Zwarte Piet mengikuti jejak semua anak
nakal untuk memasukannya kedalam karung dan membawanya ke Spanyol. Beberapa
dasawarsa yang lalu, cerita ini telah diubah dan budak itu telah menjadi budak
modern yang mempunyai muka hitam karena mereka memanjat cerobong asap dan
menjadi hitam karena jelaga
dari api.
Sinterklaas memakai baju mirip
dengan uskup. Dia memakai mitra merah dengan salib
emas dan membawa tongkat uskup. Kemiripannya dengan uskup dari Myra terlihat
jelas disini.
Hadiah diberikan selama perayaan ini
dan lebih sering diikuti oleh puisi. Lebih banyak hadiah serius mungkin
disediakan untuk besok pagi. Karena memberi hadiah adalah pekerjaan
Sinterklaas, hadiah tidak diberikan pada hari natal di Belanda, tapi orang
komersial mulai memanfaatkannya di pasar.
Menurut tradisi, Sinterklaas
memiliki Piet untuk berbagai macam hal,: Piet merupakan navigasi untuk
keretanya dari Spanyol menuju Belanda, atau Piet untuk memanjat atap untuk
memasukan hadiah kedalam cerobong asap. Beberapa tahun banyak cerita telah muncul,
paling banyak dibuat oleh orang tua untuk membuat anak-anak tetap percaya
kepada Sinterklaas dalam kebijaksanaan dan untuk menghilangkan kelakuan yang
buruk. Dalam beberapa kasus, Piet agak ceroboh dalam pekerjaan, seperti Piet
sebagai navigasi {Bahasa Belanda "wegwijs piet") menunjuk ke arah
yang salah. Ini lebih sering digunakan untuk memberikan komedi kecil dalam
parade tahunan saat Santo Nikolas datang ke Belanda, dan juga bisa digunakan
untuk kemajuan anak-anak di sekolah dengan membuat Piet memberikan jawaban yang
salah, sebagai contoh, sebuah soal matematika yang sangat sederhana seperti
2+2, sehingga anak-anak dapat diyakinkan untuk memberikan jawaban yang benar.
Dari
cerita modern
Hantu
Hadiah Natal, versi yang diwarnai dari ilustrasi awal oleh John
Leech dibuat untuk novel Charles Dickens A Christmas Carol (1843).
Gambaran Pra-Modern tentang
Sinterklaas yang suka memberi hadiah dari sejarah gereja dan cerita rakyat
bergabung dengan karakter Inggris Father Christmas untuk membuat
karakter yang diketahui oleh orang Inggris dan Amerika Serikat sebagai Santa
Claus. Father Christmas pada abad ke 17 di Inggris, dan dia masih
ada pada zaman itu, menggambarkannya sebagai orang yang berjanggut memakai baji
yang panjang, hijau, jubah berbulu. Dia melambangkan jiwa dari semangat natal,
dan digambarkan dalam "Hantu Hadiah Natal" dalam novel A Christmas Carol oleh Charles Dickens.
Nama Santa Claus berasal dari
Sinterklaas, nama Bahasa Belanda
yang berdasarkan dari karakter Santo Nikolas. Dia juga diketahui denga nama
Sint Nikolas dimana menjelaskan penggunaan 2 nama yang berbeda, Santa Claus dan
Santo Nikolas atau Santo Nick.
Penggambaran cerita rakyat tentang Father Christmas
menaiki seekor kambing. Barangkali, ini adalah versi
evolusi dari Tomte
Swedia.
Di negara lain, gambaran Santo
Nikolas juga dicampur dengan cerita rakyat loka. Sebagai contoh hal yang masih
bertahan, penggambaran pagan,
di daerah Nordic,
ada seekor Kambing
Yule (Bahasa Swedia julbock, Bahasa Norwegia
"julebukk", Bahasa Denmark "julebuk" Bahasa Finlandia joulupukki),
sebuah figur yang mengejutkan dengan tanduk yang mengantar hadiah pada malam
natal. Kambing jerami masih menjadi dekorasi natal di Swedia, Norwegia dan
Finlandia. Pada tahun 1840, peternakan gnome
dalam cerita rakyat Nordic memulai mengantarkan hadiah natal di Denmark, tapi disebut
"Julenisse", berpakaian baju abu-abu dan topi merah. Pada akhir abad ke
19, tradisi ini telah menyebar ke Norwegia dan Swedia (dimana "nisse" disebut Tomte),
menggantikan Kambing Yule. Hal yang sama terjadi di Finlandia, tapi disana lebih banyak figur
manusia yang menggunakan nama kambing Yule.
Dari
Amerika Serikat
Thomas Nast mengabadikan Santa Claus dengan
ilustrasi pada tanggal 3
January 1863, berita dari Harper's
Weekly.
Di koloni Inggris di Amerika Utara dan nantinya Amerika Serikat, versi pemberi hadiah
Inggris dan Belanda digabungkan lebih jauh. Sebagai contoh, dalam Sejarah of
New York (1809) oleh Washington Irving, Sinterklaas diubah
menjadi versi Amerika dengan nama "Santa Claus" tapi kehilangan
pakaian uskupnya, dan adalah yang pertama digambarkan sebagai pelaut Belanda
dengan pipa rokok dan mengenakan baju dingin berwarna hijau. Buku Irving
cercaan dari kebudayaan Belanda di New York, dan lebih banyak gambaran dalam
penemuan candaannya.
Kisah
Ibu dari Nikolas tidak pernah punya anak sebelumnya, tetapi karena ia selalu memohon dan berdoa kepada Tuhan, akhirnya permohonannya dikabulkan. Ia melahirkan seorang anak lelaki yang diberi nama Nikolas. Menurut legenda pada saat masih bayipun Nikolas sudah melakukan puasa, seperti yang sering dilakukan oleh hamba Tuhan pada saat itu, ialah tiap hari Rabu dan Jumat. Setiap hari-hari itu, ia tidak mau minum air susu ibunya walaupun anak ini usianya belum 1 tahun.Ia ditahbiskan menjadi pastor pada usia 18 tahun di Katedral dari pamannya, karena sifat belas kasihnya yang besar untuk membela umat dan fakir miskin, akhirnya ia diangkat menjadi uskup.
Menurut legenda pada saat Nikolas mengadakan perjalanan ke tanah suci dalam perjalanan kapalnya dilanda angin ribut, sehingga salah satu tiang layarnya patah dan menimpa kepala dari seorang kelasi di kapal itu. Yang mengakibatkan kematian dari kelasi tersebut. Dengan doa akhirnya Nicolaas bisa meredakan angin ribut tersebut bahkan ia bisa "menghidupkan" kembali kelasi yang telah meninggal tadi. Sejak saat itulah Nikolas menjadi terkenal sebagai santo atau orang suci pelindung dari para pelaut dan semua kapal dagang.
Kepercayaan tersebut semakin besar dan semakin kuat sehingga ia dianggap sebagai wakil Tuhan untuk melindungi mereka oleh para pelaut Yunani maupun Italia pada saat tersebut.
Tepatnya pada tanggal 9 Mei 1087 para pemilik kapal dari Italia, mengambil semua tulang-tulang dan semua sisa dari tubuh Nikolas untuk dipindahkan dari Turki ke Italia ke kota Bari. Dan disana dibuat satu gereja besar yang diberi nama St Nicolaas Katedral. Oleh sebab itu tiap tanggal 9 Mei orang Italia merayakan hari St Nikolas sebagai pelindung para pelaut.
Sebelum sisa jenazah Nikolas dipindahkan ke Italia, orang Italia percaya akan cerita mengenai seorang nenek sihir yang bernama Befana. Ia mendapatkan tugas dari malaikat untuk memberikan hadiah kepada Yesus pada saat Yesus dilahirkan, seperti juga orang majus, tetapi karena kelalaiannya ia datang terlambat. Oleh sebab itu Befana mendapat hukuman tiap tahun sebelum kelahiran Yesus, ia harus memberikan hadiah sebanyak mungkin kepada anak-anak kecil yang tidak mampu.
Kepercayaan yang lebih bersifat animisme ini dianut oleh banyak orang Italia, maka dari itu para pemuka agama di Italia mengambil keputusan agar kepercayaan dari nenek sihir Befana ini dialihkan saja kepada Sinterklas. Diharapkan bisa memulihkan citra dan nama baik dari orang Katolik sekalian mengalihkan kepercayaan animisme mereka, menjadi lebih percaya kepada Tuhan.
Inilah awal dari kepercayaan bahwa Sinterklas selalu memberi hadiah kepada anak-ank pada saat hari ulang tahunnya. Bahkan pengalihan ini memberi efek sampingan lainnya seakan-akan ada dua Sinterklas, yang satu sebagai pelindung para pelaut sedangkan yang lain ialah pelindung dari anak-anak dan dua-duanya berasal dari Myra (Turki).
Para pelaut zaman dahulu kebanyakan orang Spanyol, maka dari itu orang Belanda percaya bahwa Sinterklas datang dari Spanyol dan tentu datangnya dengan kapal laut, sebab dahulu belum ada pesawat terbang. Kebanyakan kelasi dari para kapal dagang zaman dahulu adalah budak-budak dari Afrika, maka dari itu jelas pembantu dari Sinterklas pun seorang budak dari Afrika yang diberi nama Zwarte Piet (Piet Hitam).
Sinterklas selalu berusaha apabila ia memberi sesuatu, agar tidak dilihat maupun diketahui oleh si penerima, sesuai dengan ajaran dari Alkitab. Pada suatu hari ia berusaha untuk membantu seseorang dari sebuah atap rumah dengan menjatuhkan sekantung uang melalui cerobong asap. Dan kebetulan uang tersebut jatuh ke dalam kaos kaki yang sedang digantungkan oleh anak si pemilik rumah untuk dikeringkan di dekat api pemanas. Hal ini rupanya diketahui oleh si pemilik rumah.
Sejak saat itu timbul kepercayaan bahwa Sinterklas selalu datang melalui cerobong asap di waktu tengah malam dan memberi hadiah untuk anak-anak di kaos kaki atau kantong di dekat ranjang atau di bawah pohon Natal.
Sikap Vatikan
Kutipan dari Josiah
King The Examination and Tryal of Father Christmas (1686),
segera dipublikasi setelah Natal.Folger
Shakespeare Library, Washington, D.C.
Walaupun Sinterklas merupakan
gambaran dari seorang uskup gereja Katolik, Paus
tidak yakin akan kebenarannya karena pada kenyataannya lebih banyak dongeng
atau khayalan yang dibuat mengenai Sinterklas, bahkan juga tercampur dengan
berbagai kepercayaan dan budaya. Pada 1970 Vatikan menghapus dan mencoret nama
Sinterklas dari daftar orang-orang suci,
tetapi karena banyaknya protes yang berdatangan, akhirnya Vatikan memberikan
kelonggaran dan kebebasan untuk memilih apakah Sinterklas termasuk orang suci
atau bukan diserahkan kepada diri masing-masing, tetapi secara resmi Sinterklas
bukan termasuk orang yang dianggap suci lagi.
Paus Paulus VI memerintahkan agar sisa
mayat dari Sinterklas dipindahkan saja dari Italia ke Amerika. Dengan demikian
diharapkan orang Eropa akan bisa lebih cepat melupakan Sinterklas. Tepatnya
pada 5 Desember 1972 sisa dari mayat Sinterklas
sudah dipindahkan ke gereja Saint Nicolhas - Flushing - di New York.
Di Tiongkok juga ada Sinterklas yang
lebih lazim dipanggil sebagai Dun Che Lao Ren, yang berarti Kakek Natal.
0 komentar:
Posting Komentar